Tiga kali Romo Andreas Madya Sriyanto SCJ, Propinsial SCJ Indonesia, mengetukkan palu, tepat pukul 17.00 WIB. Ketukan palu itu menandai dibukanya secara resmi sidang Kapitel Propinsi Ke-9 SCJ Indonesia. Tepuk tangan meriah menggemuru memenuhi aula St Lucia, RR Giri Nugraha Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (16/9) lalu.
Kapitel Propinsi merupakan sidang umum umum SCJ yang terjadi 6 tahun sekali yang merupakan wewenang tertinggi dalam propinsi, di atas semua anggota dan komunitas, juga diatas Pater Propinsial dan Dewannya. Peserta sidang Kapitel adalah, Pater Propinsial beserta dewannya, para superior wilayah serta rektor pendidikan serta pater magister, serta utusan-utusan dari wilayah yang dipilih secara rahasia oleh anggota SCJ.
Sebanyak 17 utusan komunitas-komunitas, 11
peserta karya perutusan, enam orang yang bekerjad di bidang formatio, enam
orang yang bekerja di bidang pendidikan dan tiga orang pendamping orang muda
dan anak-anak hadir dalam Kapitel Propinsi yang dilaksanakan enam tahun sekali
ini.
Dalam kata pengantarnya, Rm Madya mengatakan
ada dua alasan dilaksanakannya Kapitel Propinsi SCJ dari tanggal 16 hingga 23
September. Pertama, 90 tahun lalu, 23 September 1924, dimulainya karya misi di
Indonesia yang dimulai di Tanjung Sakti yang sudah 90 tahun yang lalu.
“Kongregasi kita juga telah berhasil mendirikan dua Gereja Lokal, yaitu
Palembang dan Tanjungkarang. Hal itu
bisa terjadi karena semangat pengorbanan dari para misionaris kita,” kata Romo
Madya.
Alasan kedua, kata Romo Madya, adalah 40
tahun usia sebagai Propinsi SCJ yang mandiri. Dalam statistik, SCJ Propinsi SCJ
Indonesia menempati urutan ketiga jumlah keanggotaannya dalam Kongregasi.
Urutan pertama adalah Polandia dan Brasil.
Kapitel Propinsi ke-9 mengangkat tema SCJ
Propinsi Indonesia Menegaskan Diri untuk Menjadi Nabi Cinta Kasih dan Pelayan
Pendamaian dalam Kristus di Jaman Ini. Menurut Pater Propinsial, tema ini
diangkat sebagai kesimpulan perjalanan
refleksi dari tahun yang lalu yang dimulai di Tegalrejo, Belitang,
OKUT. Saat itu, usai tahbisan tiga imam
SCJ dan seorang imam diosesan dilaksanakan assembly.
Pertanyaannya adalah apa yang perlu didalami lebih lanjut oleh para
kapitulan? Romo Madya mengatakankan, banyak konfrater SCJ yang memberi masukan
tentang pendalaman karisma kongregasi.
“Hal ini dilatarbelakangi oleh ketakutan
akan hilang nya semangat atau
spiritualitas yang mulai berkurang dan membedakan dengan pekerja sosial,”
tandas Rm Madya yang kini menjalani masa bhakti periode kedua sebagai
Propinsial SCJ Indonesia ini.
Kapitel ke-9 Propinsi SCJ Indonesia ini
diharapakan dilaksanakan dalam suasana penuh persaudaraan. Ada pun moderator
kapitel kali ini adalah Romo John Mitakda MSC. **
foto-foto bisa dilihat di link:
https://plus.google.com/u/0/photos/111270483211043858584/albums/6059699086879048641
Tidak ada komentar:
Posting Komentar