Kamis, 18 September 2014

Tiga Ketukan: Kapitel SCJ Dibuka


    Tiga kali Romo Andreas Madya Sriyanto SCJ, Propinsial SCJ Indonesia, mengetukkan palu, tepat pukul 17.00 WIB. Ketukan palu itu menandai dibukanya secara resmi sidang Kapitel Propinsi Ke-9 SCJ Indonesia. Tepuk tangan meriah menggemuru memenuhi aula St Lucia, RR Giri Nugraha Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (16/9) lalu.
Kapitel Propinsi merupakan sidang umum umum SCJ yang terjadi 6 tahun sekali yang merupakan wewenang tertinggi dalam propinsi, di atas semua anggota dan komunitas, juga diatas Pater Propinsial dan Dewannya. Peserta sidang Kapitel adalah, Pater Propinsial beserta dewannya, para superior wilayah serta rektor pendidikan serta pater magister, serta utusan-utusan dari wilayah yang dipilih secara rahasia oleh anggota SCJ.
Sebanyak 17 utusan komunitas-komunitas, 11 peserta karya perutusan, enam orang yang bekerjad di bidang formatio, enam orang yang bekerja di bidang pendidikan dan tiga orang pendamping orang muda dan anak-anak hadir dalam Kapitel Propinsi yang dilaksanakan enam tahun sekali ini.
Dalam kata pengantarnya, Rm Madya mengatakan ada dua alasan dilaksanakannya Kapitel Propinsi SCJ dari tanggal 16 hingga 23 September. Pertama, 90 tahun lalu, 23 September 1924, dimulainya karya misi di Indonesia yang dimulai di Tanjung Sakti yang sudah 90 tahun yang lalu. “Kongregasi kita juga telah berhasil mendirikan dua Gereja Lokal, yaitu Palembang dan  Tanjungkarang. Hal itu bisa terjadi karena semangat pengorbanan dari para misionaris kita,” kata Romo Madya.

Alasan kedua, kata Romo Madya, adalah 40 tahun usia sebagai Propinsi SCJ yang mandiri. Dalam statistik, SCJ Propinsi SCJ Indonesia menempati urutan ketiga jumlah keanggotaannya dalam Kongregasi. Urutan pertama adalah Polandia dan Brasil.
Kapitel Propinsi ke-9 mengangkat tema SCJ Propinsi Indonesia Menegaskan Diri untuk Menjadi Nabi Cinta Kasih dan Pelayan Pendamaian dalam Kristus di Jaman Ini. Menurut Pater Propinsial, tema ini diangkat sebagai kesimpulan perjalanan  refleksi dari tahun yang lalu yang dimulai di Tegalrejo, Belitang, OKUT.  Saat itu, usai tahbisan tiga imam SCJ dan seorang imam diosesan dilaksanakan assembly.
Pertanyaannya adalah apa  yang perlu didalami lebih lanjut oleh para kapitulan? Romo Madya mengatakankan, banyak konfrater SCJ yang memberi masukan tentang  pendalaman karisma kongregasi. “Hal ini dilatarbelakangi oleh ketakutan  akan  hilang nya semangat atau spiritualitas yang mulai berkurang dan membedakan dengan pekerja sosial,” tandas Rm Madya yang kini menjalani masa bhakti periode kedua sebagai Propinsial SCJ Indonesia ini.
Kapitel ke-9 Propinsi SCJ Indonesia ini diharapakan dilaksanakan dalam suasana penuh persaudaraan. Ada pun moderator kapitel kali ini adalah Romo John Mitakda MSC. **

foto-foto bisa dilihat di link:
https://plus.google.com/u/0/photos/111270483211043858584/albums/6059699086879048641

Tidak ada komentar:

Posting Komentar