Dalam Minggu Paskah ke empat,
Gereja Katolik secara khusus merayakannya sebagai Minggu Panggilan. Gereja
secara menghimbau agar semua orang beriman, mendoakan dan mendukung panggilan
para suster, bruder, frater dan para Pastor. Kita semua patut bersyukur dengan
adanya kaum terpanggil yang berasal dari berbagai ordo/kongregasi yang berkarya
di berbagai keuskupan semakin memperkaya hidup menggereja. Apalagi Paus
Fransiskus mencanangkan tahun ini sebagai tahun hidup Bakti. Para orang tua
juga dihimbau untuk memperkenalkan kehidupan membiara kepada anak-anak mereka.
Skolastikat SCJ Yogyakarta juga turut ambil bagian
dalam Minggu Panggilan dengan aksi panggilan, pada Minggu 26 April 2015. Para
Frater SCJ tingkat 1 bersama RP. FX. Tri Priyo Widarto SCJ mengadakan aksi
panggilan di Stasi Bunda Maria Maguwo Paroki Marganingsih Kalasan. Dalam aksi
panggilan ini, homili dibawakan oleh Fr. Dibyo SCJ dan Fr. Stev OCSO. Fr. Dibyo mensharingkan pengalaman ketertari-kannya
untuk menjadi imam berawal dari tawaran sang kakak dengan melihat kehidupan
para imam dan situasi pelayanan hingga kemanapun diutus. Diakhir masa Seminari
Menengah St. Paulus Palembang, Fr. Dibyo memutuskan untuk bergabung dengan
Kongregasi Imam-Imam Hati Kudus Yesus. Hidup berkomunitaslah yang menjadi alasan
mengapa dirinya memilih untuk menjadi dehonian, ujar frater yang mengikrarkan
kaul pertama pada tanggal 20 Juli 2014.
Sementara
Fr. Stev OCSO
mensharingkan
bagaimana mencintai hidup
keheningan dan alam, serta bagaimana dia suka berpetualang untuk menemukan hal-hal yang baru.
Hal itulah yang membuat Fr. Stev OCSO memilih biara kontemplatif sebagai jalan hidupnya. Dalam
keheningan ia berusaha menemukan Tuhan dan suasana hidup doa yang didapatkannya
selama mengalami hidup sebagai rahib trapistin di Pertapaan Rawa
Seneng Temanggung Jawa tengah.
Bukannya hanya di Stasi Maguwo, Fr. Sigit dan Fr.
Daniel OCSO juga membagikan kisah panggilannya kepada umat di Paroki Keluarga
Kudus Banteng. Mereka mencoba menguraikan kisah ketertarikan awal hingga
akhirnya merasa mantap untuk mengikuti jalan panggilan Tuhan ini. Fr. Adit
SCJ dan Fr. Heru SCJ yang ikut bersama
25 Ordo/Kongregasi suster, bruder dan frater serta Imam mengadakan
aksi panggilan di Kapel
Bintang Samudera. Sedangkan Fr. Dito SCJ bergabung bersama Forum Biarawan
Biarawati (FBB) yang merayakan perayaan ekaristi di Kapel St. Bellarminus
Mrican. Dalam perayaan ekaristi itu, para biarawan serta biarawati mencoba
memvisualisasikan seklumit tantangan dan permasalahan yang dihadapi oleh kaum
terpanggil dan bagaimana cara mengatasinya. Semuanya ini disyukuri sebagai
anugerah dari Tuhan dan berusaha menjadi berkat bagi sesama.
Ada 1001 kisah panggilan yang mewarnai kehidupan para
kaum terpanggil (Suster, Frater, Bruder, dan Imam). Banyak hal yang perlu disyukuri dengan
segala pengalaman pergulatan dan dinamikanya. Doa dan dukungan dari banyak
orang juga turut menguatkan langkah panggilan yang terkadang tidak mudah.
Berkat peneguhan dan relasi yang semakin dengan Tuhan, maka semuanya terasa
ringan untuk dilalui. Bersaksi ditengah arus jaman yang penuh gejolak ini
memberikan tantangan tersendiri, maka diperlukan sebuah kesaksian kongret untuk
menjadi teladan dan berkat bagi sesama. Hendaknya para orang tua juga semakin
rela untuk mengarahkan anak-anak mereka untuk menjadi pelayan dikebun anggur Tuhan,
agar Gereja Katolik semakin hidup yang menghasilkan gembala-gembala yang
menyanyangi domba-dombanya.
Ditulis oleh Fr. Maxi Leo SCJ