Senin, 02 Oktober 2017

Direktoriun Provinsi Baru dan Semangat Baru



SCJ Provinsi Indonesia baru saja menyelasaikan Sidang Kapitel Luar Biasa. Kapitel yang diselenggarakan pada tanggl 10 s/d 13 September 2017 . Menurut Pater Provinsial, Rm. Alexander sapta SCJ, Kapitel ini merupakan Kapitel Luarbiasa, yaitu Kapitel tambahan dari kapitel biasa untuk membahas masalah / hal penting dalam kongregasi. Tujuan Kapitel Luar Biasa kali ini adalah untuk menetapkan Direktorium Provinsi.

Setalah 27 tahun SCJ Provinsi Indonesia menggunakan Direktorium Provinsi, saatnya untuk mengadakan pembaharuan / revisi Direktorium Provinsi. Karya Besar Rm. Bert van der Heidjen SCJ dalam bentuk Direktoiurm Provinsi yang lama menjadi bahan dasar untuk menyusun Direktorium Provinsi yang Baru.

Menurut Ketua  Tim Revisi DirProv, Rm. Paulus Harnasa Purba SCJ, proses revisi Dirprov tidak mudah dan membutuhkan waktu yang cukup panjang. Namun karena ketekunan dan kerjakeras Tim Penyusun akhirnya dihasilkan Draff Dirprov yang baru. Dan memalui proses studi bersama dan masukan dari seluruh anggota provinsi Indoensia, terbentuk draff Dirprov yang akhirnya menjadi bahan dan refleksi dalam Kapitel Luar biasa.

Akhirnya setelah 4 hari berdiscermen, SCJ provinsi Indonesia memiliki Direktorium Provinsi yang baru. Memang masih dibutuhkan Pengesahan oleh Pater Jenderal, namun Dirprov ini sangat penting untuk untuk mengarahkan hidup dan pelayanan seluruh anggota provinsi SCJ Indonesia baik di level pribadi maupun level komunitas.

Dengan penuh sengat dan antusias seluruh anggota provinsi SCJ Indenesia menyambut gembira buah kapitel luar biasa kali ini, yaitu dirprov yang baru. Kini dengan semangat yang baru seluruh anggota scj provinsi Indoensia siap diutus untuk menjadi Nabi cinta kasih dan pelayan Pendamaian dengan pengarahan dari Direktorium Provinsi yang baru. 



Kamis, 31 Agustus 2017

Kehadiran Imam Kerinduan Umat


“Imam hadir dalam peristiwa penting hidup kita sebagai umat” demikian kalimat pembukaan yang disampaikan Mgr. Aloisius Sudarso SCJ dalam kotbahnya pada kesempatan tahbisan Imam di paroki St. Maria tak bernoda Tegal Rejo Belitang Sumatara Selatan Indoensia. 
 
Pada kesempatan penuh rahmat ini, Uskup Agung palembang mengajak umat untuk merenungkan arti Imam.Imam yang selalu hadir dalam peristiwa-peristiwa hidup umat, ketika umat lahir imam hadir untuk membaptis, ketika umat melaksanakan perkawinan imam hadir untuk menjadi saksi Gereja, ketika umat sakit imam hadir, bahkan ketika peristiwa kematian umat hadir untuk meneguhkan, mendoakan, dan memberkati.
 
Dibelakang semua itu ada iman yang kita ungkapkan bahwa Kristus telah menganugerahkan RahmatNya bagi umatnya dengan mengambil anggota keluarga kita bagian dari umat yang dikhususnya untuk menjadi imam-imamNya. Iman berasal dari umat untuk dikhususkan bagi Allah untuk keselamatan manusia. Imam yang adalah mansia biasa yang juga memiliki kelemahan. Imam yang mejadi kristus yang lain, untuk meneruskan karya keselamatan Kristus bagi manusia. Umat diajak untuk bersyukur dan mendukung atas kelahiran Imam dan Diakon yang baru.
 
SCJ Provinsi Indoensia kembali diberkati oleh Tuhan dengan ditahbisaknnya 2 Imam dan 3 diakonnya, dan bersama mereka ditahbisakn juga 2 imam dari kongregasi Salesian Donbosko (SDB) dan 1 imam Diosesan Keuskupan Agung Palembang. Para Imam yang ditahbisakan adalah: Rm. Isidorus Didik Susanto SCJ, Rm. Vincentius Anggoro Ratri SCJ, Rm. Ambrosius Widiyantoro SDB, Rm. Finansius Sidabutar SDB, dan Rm. Paulus Miki Tobat Mursito. Sedangkan para Diakon yang ditahbisan: D. Emilianus Strodismas SCJ, D. Andreas Sudi Novianto SCJ, dan D. Hendrikus Hendrik Ardiyanto SCJ
 
 

Peristiwa yang Agung ini diharidi oleh sekitar 160 Imam, 200 Biarawan-biarawati, dan 5000 umat. Kerinduan umat akan kehadiran imam nampak dari antusiasme umat yang hadir. Semoga kehadiran imam dan diakon yang baru ini semakin dirasakan olah umat sebagai Kristus lain yang selalu mendengarkan Kristus dan memperhatikan kebutuhan umat yang dilayani. 


Foto-foto selengkapnya bisa dilihat di sini

Rabu, 01 Februari 2017

Gereja membutuhkan “Wong Edan”



“Di tengah masyarakat pada umumnya, jika kita berjumpa dengan orang yang ekstrim jahat, orang menjuluki “wong edan” (red: orang gila), tetapi sama juga kalau kita menjumpai orang yang ekxtrim baik, orang juga akan menjuluki “wong edan”.  


“Paulus pernah menghidupi keduanya, sehingga kita bisa menjulukinya wong edannya wong edan. Hebatnya, Paulus bisa beralih dari ekstrim jahat menuju ke ekstrim baik”.  Demikian kata Mgr. Yohanes Harun Yuwono dalam Homilinya pada perayaan penuh syukur Tahbisan Imamat, Imam dan Diakon SCJ Provinsi Indonesia.


Mgr. Yohanes, bapa Uskup Keuskupan tanjung karang, mengharapkan para tertahbis, para Imam, religius, dan umat bisa meneladan St. Paulus. Gereja membutuhkan “wong edan” ditengah dunia modern saat ini, yang mampu bertobat dan menjadi saksi Iman yang sejati.



Kongregasi Imam-Imam Hati Kudus Yesus (SCJ) kembali mendapatkan anugerah luar biasa dari Tuhan. Pada tanggal 25 januari 2017, pesta bertobatnya St. Paulus, 2 orang diakon SCJ ditahbisakan menjadi Imam, dan 2 frater SCJ ditahbiskan menjadi diakon. Peristiwa penuh syukur ini dilaksakan di paroki St. Pius X Gisting, Propinsi Lampung. Peristiwa penuh syukur ini dihari sekitar 120 Imam dan 2500 umat.

Rm. Gregorius Jenli Imawan SCJ dari Paroki St. Paulus Kota Gajah dan Rm. Petrus Cipto Nugroho SCJ dari Paroki St. Maria Bunda Kristus- Wedi Klaten, menerima Tahbisan Imamat. Frd. Vincentius Anggoro Ratri SCJ dari Paroki St, Theresia Jambi dan Frd. Isidorus Didik Susanto SCJ dari paroki St. Maria Tak bernoda – tegal Rejo menerima tahbisan Diakon.



Rm. Alexander Sapto Dwihandoko SCJ, Superior Propinsial SCJ Indonesia mengatakan, bahwa Tahbisan Imam dan Diakon menjadi tanda kesetiaan Tuhan kepada dunia ini, sebab mereka diutus Allah untuk menggembalakan seluruh umatNya menuju keselamatan.


 
Setelah perayaan tahbisan, para Dehonian – SCJ, berkumpul di Rumah Retret La Verna Padang Bulan, untuk mengadakan Assembly. Assembly menjadi kesempatan bagi para dehonian untuk berkumpul dan bersyukur atas kelahiran Imam Baru. 

Semoga para imam baru dan kita semua bisa menjadi “wong edan” untuk menjadi saksi Belas Kasih Allah bagi dunia