Jumat, 12 Desember 2014

Baksos Akupuntur di Skolastikat SCJ

Pak Eddy Suwanto
Tak terasa kegiatan bakti sosial (baksos) Akupunktur yang dilakukan oleh Bpk Eddy Suwanto di Skolastikat SCJ dan beberapa tempat di sekitar Yogyakarta telah berjalan selama 4 tahun. Kegiatan ini bermula dari bencana letusan Gunung Merapi pada tahun 2010, di mana ada begitu banyak pengungsi dan relawan yang membutuhkan bantuan. Berkat undangan dari Rm Purwanto SCJ, Eddy Suwanto atau yang akrab dikenal dengan Eddy Gundul ini pun ikut menyumbangkan kemampuannya sebagai terapis akupunktur.

Sejak saat itu, Baksos Akupunktur terus berjalan secara rutin satu bulan sekali. Berarti pula, satu bulan sekali Eddy Gundul harus bolak-balik dari Gresik (Surabaya), tempat tinggalnya ke Yogyakarta. Namun ia tak sendirian. Eddy Gundul biasanya dibantu oleh beberapa terapis akupunktur lain yang secara sukarela ikut terlibat untuk berbagi berkat bagi mereka yang sakit dan ingin menjaga kesehatan. 

Seorang frater SCJ sedang diterapy
Secara rutin, Skolastikat SCJ menjadi tempat untuk pelaksanaan Baksos Akupunktur ini. Selain itu, Baksos Akupunktur juga dilaksanakan di Perkampungan Sosial Pingit Kotabaru, bekerjasama dengan komunitas Kolese Ignatius (SJ). Beberapa paroki, seperti Paroki Keluarga Kudus Banteng (yang berada di depan Skolastikat SCJ) pun beberapa kali mengundangnya untuk melaksanakan Baksos Akupunktur ini.

Pengobatan Akupunktur ini merupakan salah satu bentuk pengobatan alternatif. Sesuai asal katanya, acupunture (Latin: Acus = jarum dan puncture= menusuk), cara pengobatannya adalah dengan menusukkan jarum pada titik-titik di tubuh pasien. Lama penusukan biasanya 15-30 menit per pasien.

Dan selama 4 tahun ini, setiap baksos dilaksanakan ada sekitar 20-30 pasien yang secara rutin datang berobat. Mereka terdiri dari para romo, frater, bruder, suster dan umat di sekitar Skolastikat SCJ atau pun paroki-paroki yang ada di Yogyakarta. Pasien biasanya datang dengan aneka keluhan penyakit. Ada juga yang sekadar ingin menjaga daya tahan tubuh supaya tetap terjaga kesehatannya.

Setiap kali mengadakan Baksos, Eddy Gundul tidak memungut biaya dari pasiennya. Sebab itu, kegiatan ini menjadi sarana berbagi berkat yang dilakukannya bersama teman-temannya. Dan selama 4 tahun ini, Baksos Akupunktur menjadi sarana berbagi berkat bagi sesama yang menderita. (St Sigit Pranoto SCJ)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar