Kongregasi Imam-Imam Hati Kudus Yesus (SCJ)
Propinsialat SCJ
Jl. Karya Baru 552/94, Km. 7 – Palembang 30152
Telp. 0711 – 410835; Fax 0711 - 417533 - INDONESIA
E-mail : sekpropscj@gmail.com
Para konfrater yang berbahagia,
Hari Raya Natal
sekali lagi mendatangi kita. Kedatangan Sang Juru Selamat menandakan betapa
Allah mencintai manusia, dan ingin tinggal di tengah-tengah Umat-Nya. Dia yang
adalah Allah Mahatinggi berkenan hadir dan menjadi manusia lemah. Dengan hadir
di tengah keluarga Yusuf dan Maria, Allah mau ditemui juga di dalam setiap keluarga dan komunitas kita (lih. Pesan Natal KWI dan PGI).
Berbagai permasalahan yang mungkin terjadi di dalam keluarga dan komunitas kita
tidak menghalangi perjumpaan dengan Allah di dalamnya. Justru di dalam
menghadapi permasalahan tersebut, Allah seharusnya diikutsertakan dalam mencari
jalan keluarnya.
Kehadiran
Sang Putra Tunggal Allah merupakan penggenapan waktu dari apa yang telah di
janjikan-Nya sendiri. Kehadiran-Nya untuk menyelamatkan seluruh umat manusia,
agar manusia dapat disatukan kembali dalam keilahian. San Emmanuel berjalan
bersama dalam sejarah dan perjuangan umat manusia. Kehadiran-Nya pun menyertai
perjalanan Kongregasi kita dan melimpahkan segala berkat yang kita perlukan,
sehingga sepanjang tahun yang sekarang ini hampir berlalu penyertaan-Nya selalu
kita rasakan dalam segala kegiatan yang kita adakan (lih. Pesan Natal Pater Jenderal SCJ).
Penyertaan
Rahmat San Emmanuel juga kita rasakan di dalam kehidupan Provinsi kita.
Kapitel
Provinsi SCJ Indonesia IX (tgl. 16-23 September 2014) yang mengambil tema “Menjadi Nabi Cinta Kasih dan Pelayan
Pendamaian” dapat terlaksana dengan baik dan telah berhasil merumuskan
beberapa keputusan dan rekomendasi yang akan menjadi pedoman kita dalam melangkah
6 (enam) tahun kedepan sebagai provinsi.
Kita masing-masing juga
bertanggung jawab untuk mewujudnyatakan impian-impian
yang ingin kita gapai di masa mendatang tersebut. Hal itu dimulai dari diri
sendiri: bagaimana kita masing-masing bisa mewujudkan diri sebagai “nabi-nabi
cintakasih dan pelayan pendamaian dalam Kristus” melalui hidup rohani, hidup
berkomunitas, dan hidup pelayanan kita. Tantangan-tantangan untuk menjadi “nabi
cinta kasih dan pelayan pendamaian” sangatlah nyata di dalam hidup kita
sehari-hari, maka seharusnya menjadi nyata pulalah kesaksian hidup kita
sehari-hari.
Di
samping itu, penyertaan berkat Sang Emmanuel telah kita rasakan sepanjang
perjalanan tahun yang sekarang sedang berlalu ini. Tahun 2014 ini bagi kita
merupakan tahun yang pantas kita syukuri: kita mengenangkan 90 tahun kehadiran para missionaris SCJ
pertama di Indonesia (23 September 1924), kita mensyukuri bahwa sebagai
provinsi kita telah mencapai usia ke 40
tahun (2 Mei 1974), dan kita memberi arti yang lebih penting adalah
peringatan 50 tahun Skolastikat SCJ
di Yogyakarta.
Tentu
saja masih ada banyak peristiwa baik yang besar maupun yang kecil, di mana kita
merasakan berkat Tuhan melimpah bagi Provinsi kita. Pada kesempatan ini saya
akan menyebutkan beberapa peristiwa yang berarti bagi perkembangan SCJ Provinsi
Indonesia. Pada tahun ini kita bersyukur dengan rahmat panggilan karena cukup
banyak calon yang ingin bergabung dengan Kongregasi dalam jenjang formasio kita. 10 orang postulan dan 16 orang novis memberikan dinamika yang
progresif dalam provinsi kita. Demikian juga dengan 5 orang yang telah
mengikrarkan kaul pertama, 3
konfrater berkaul kekal, serta 3
diakon telah ditahbiskan, memberikan
warna kemudaan provinsi kita yang menurut statistik terakhir usia rata-rata
anggota provinsi adalah 42,9 tahun.
Dinamika
provinsi juga ditandai dengan selesainya studi lanjut dari beberapa konfrater
yang diharapkan untuk semakin memantabkan langkah provinsi di dalam berbagai
bidang hidup dan pelayanannya. Formasio
awal dan formasio lanjut tetap
merupakan suatu yang penting untuk diperhatikan oleh provinsi, baik dari segi
finansial maupun personalnya.
SCJ
Provinsi Indonesia tetap berusaha untuk menyatukan dinamikanya dengan gerak
langkah Kongregasi secara keseluruhan. Pada tahun ini Kongregasi secara resmi
telah memulai missi baru di dunia yang baru. Meskipun provinsi telah secara
aktif membantu beberapa Entitas di dalam karyanya dan juga mempunyai tanggung
jawabnya sendiri untuk missi di Luar Negeri, namun provinsi tetap mendukung
proyek Kongregasi tersebut dengan mengutus 3 anggotanya. Semoga missi tersebut
memberikan daya hidup yang baru untuk Kongregasi kita yang tercinta ini.
Sebentar
lagi kita akan meninggalkan tahun 2014, tahun yang penuh peristiwa yang pantas
kita syukuri. Kini kita akan memasuki tahun yang baru, tahun yang akan
mempunyai warnanya tersendiri. Paus Fransiskus telah menetapkan tahun 2015 ini
sebagai Tahun Hidup Bakti, tahun
yang didedikasikan untuk kaum religius (biarawan-biarawati). Dalam Surat
Pembukaan Tahun Hidup Bakti ini, Paus menuliskan kepada kita bahwa pertama-tama
kita hendaknya mensyukuri akan panggilan Hidup Bakti ini, karena melalui Hidup
Bakti banyak orang berusaha dan berjuang untuk mewujudkan kekudusan hidup di
dunia ini. Melalui Surat yang sama, Paus mengajak kaum religius untuk “membangunkan dunia” yang kadang
tertidur dan tidak sadar akan kehadiran Allah, melalui kesaksian hidup kaum
religius itu sendiri (lih. Surat Paus
Fransiskus untuk Pembukaan Tahun Hidup Bakti)
Dalam
Surat Gembalanya guna menyambut Tahun Hidup Bakti ini, KWI juga menyapa seluruh
Gereja Indonesia serta kaum religius, dan mengajak untuk merenungkan makna dan
tujuan Hidup Bakti serta peran sertanya di dalam hidup menggereja. Hidup Bakti
sendiri merupakan panggilan khusus yang Tuhan berikan kepada Gereja, maka
pantaslah bahwa Gereja mensyukuri panggilan tersebut: “Betapa indah panggilan-Mu, Tuhan!” (bdk. Mzm 84:2) (lih. Surat KWI: Menyongsong Tahun Hidup
Bakti). Koptari juga mengajak kita untuk merenungkan lebih mendalam
panggilan hidup religius kita, dengan merenungkan sebuah tema: “Mensyukuri dan Memberi Kesaksian tentang
keindahan Mengikuti Kristus sebagai Religius”.
Semoga
tahun yang mendatang ini sungguh menjadi tahun permenungan dan tahun untuk
memberi kesaksian hidup kita sebagai religius. Semoga Bunda Maria, “gambaran
sempurna bagi hidup religius kita” (lih.
Konst. 85), membantu kita semua untuk menjadi saksi-saksi cinta kasih Allah
kepada manusia. Selamat Natal 2014, dan Selamat Tahun Baru 2015.
Salam dan Berkat Tuhan
P. Andreas Madya Sriyanto, SCJ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar