Minggu, 07 Desember 2014

Rakornas YDC Demi Mantapkan Langkah

  
Pengurus YDC Nasional
Pagi pun belum menjelang, namun semangat LORESA seakan sudah meramaikan suasana hati para YDC-er yang mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS) YDC Indonesia. Rakornas ini dijadwalkan sebagai sarana bagi kelangsungan komunitas YDC Indonesia di tahun-tahun mendatang. Agenda utama yang ada dalam Rakornas ini adalah Pemilihan Pengurus Nasional YDC Indonesia. Sejak tumbuhnya komunitas YDC ini di Indonesia pada Maret 2006, berbagai pengalaman dan kegiatan telah dirasakan oleh komunitas ini. Selain itu orang-orang muda yang menaruh hati pada komunitas ini pun semakin bertambah. Oleh karena itu, pengorganisasian pada komunitas ini dirasa sangat penting untuk memfasilitasi orang-orang muda di berbagai wilayah di Indonesia yang menaruh hati pada spiritualitas Dehonian ini.

Dua puluh lima orang YDC-er berkumpul bersama di RR Giri Nugraha Palembang untuk bersama-sama mewujudkan cita-cita komunitas yang sudah dicanangkan sejak 2012 lalu, yaitu pemilihan pengurus nasional YDC Indonesia yang baru. Akhirnya cita-cita ini dapat terlaksana pada hari yang telah disepakati dan direncanakan dalam pertemuan sebelumnya di RR La Verna Lampung, September 2014. Rakornas ini memang tidak mengundang semua YDC-er, namun hanya beberapa wakil dari masing-masing wilayah (Palembang, Lampung, Jakarta, Jambi). Pagi itu, YDC mengawali kegiatan ini dengan menimba kekuatan dari Sakramen Mahakudus dengan mengadakan adorasi bersama yang dipimpin oleh Rm. Eko Yuniarto, SCJ, pendamping YDC Wilayah Lampung. 


Pelantikan
Love…Readiness…Sacrifice…Seruan itu semarak terdengar di Aula Gedung Lucia, RR. Giri Nugraha Palembang pada Minggu (23/11) itu. Seperti dinamika-dinamika biasanya, acara YDC selalu dihiasi dengan animasi dan  bergembira bersama dalam gerak dan lagu. Meski begitu, tujuan utama dari pertemuan ini tetap dilaksanakan. Perlahan tapi pasti, para YDC-er yang ada terlebih dahulu diajak memahami kembali hakekat menjadi Nabi Cinta Kasih dan Pelayan Pendamaian seperti semangat yang diwariskan oleh Pater Dehon kepada para Dehonian. 

Setelah dihantar dengan permenungan tentang Nabi Cinta Kasih dan Pelayan Pendamaian oleh Rm. Joko Lilo, SCJ, selaku Pendamping YDC Indonesia, para YDC-er berhasil merumuskan makna Nabi bagi diri mereka masing-masing. Menurut Andre, YDC dari Jambi, Nabi merupakan wadah yang menjadi sarana menyalurkan kasih Allah. Menurut Tri (Lampung), Nabi adalah seorang yang diutus di tempat yang gak nyaman, namun terkadang dari tempat yang gak nyaman itulah sukacita disampaikan. Makna mendalam tentang Nabi pun dipaparkan oleh Vita. YDC asal Lampung ini mengartikan Nabi itu seperti sebuah kapal yang mesti berlayar, dimana setelah berlayar akan menghadapai rintangan yang tak terduga, dan setelah berlayar pun seorang nabi mesti kembali ke asalnya. 

Hakekatnya, seorang Nabi itu menjadi sosok yang memberikan harapan dan membawa kesegaran dan Nabi itu mempersatukan. Menjadi Nabi Cinta Kasih dan Pelayan Pendamaian hendaknya YDC mampu menghadirkan Kasih yang mendorong kita berbuat sesuatu. Nabi Cinta Kasih mesti mau memberikan diri dan punya semangat mengampuni. Hal ini penting ditanamkan dalam diri para YDC terutama bagi mereka yang dicalonkan sebagai pengurus Nasional. Sesi tentang Nabi dan Pelayan Pendamaian ini kemudian disambung dengan pemaparan tentang ‘Leader and Leadership’, dibawakan Rm. Ans. Inharjanto SCJ, agar para wakil yang ber-Rakornas disegarkan kembali pemahamannya tentang menjadi pemimpin dan karakter kepemimpinan. Peserta pun diajak untuk bersimulasi antara lain bagaimana menjadi pemimpin yang mampu memotivasi, menggerakkan, mendengarkan, mendelegasikan tugas, memiliki sikap positif dan belajar dari kesalahan, mengorganisir, dan sebagainya. 

Peserta Rakornas YDC
Seiring jalan, setelah acara input pagi, Rakornas dilanjutkan dengan proses pemilihan pengurus nasional YDC Indonesia. Pada awal, terasa bahwa musyawarah sempat berjalan alot karena timbul berbagai diskusi tentang beberapa hal yang belum sempat diantisipasi sebelumnya. Misalnya, dambaan akan penambahan formasi pengurus karena jumlah yang saat ini diajukan dirasa masih belum cukup. Akan tetapi, dengan keyakinan bahwa Roh Kudus berkarya dalam proses ini, acara musyawarah pemilihan pengurus YDC Nasional berlangsung lancar sehingga tidak perlu diadakan voting. Terpilihlah P. Tri Wahyudi (Koordinator), Frederick Edwin (Wakil Koordinator), Novelisicha Silalahi (Sekretaris), Morgan Tarigan (Bendahara), Mateus Pupuk Y. (Ketua Divisi Loresa) dan Andre Nggona (Ketua Divisi Sint Unum). 

Semakin mantap dalam melangkah
Para pengurus tadi, plus beberapa nama yang ditambahkan untuk memperkuat kepengurusan, kemudian dilantik oleh Pater Propinsial, Rm. Andreas Madya SCJ, dalam Ekaristi penutupan Rakornas sore itu. Dalam kotbahnya, Rm. Madya kembali menegaskan dukungan penuh dari SCJ bagi perkembangan YDC Indonesia, sejalan dengan amanat Kapitel Propinsi dua bulan sebelumnya. Tarekat SCJ akan terus mendukung gerak YDC baik dari segi pendampingan dan pendanaan kala diperlukan. Para Romo, Bruder dan Frater SCJ menerima kehadiran YDC-er sebagai rekan kerja sebagai Nabi Cinta Kasih dan Pelayan Pendamaian bagi dunia ini. Para YDC-er diajak untuk memahami bahwa kalaupun ada anggota SCJ yang kurang mendukung YDC, itu adalah oknum saja. Maka, YDC tidak perlu ragu untuk melangkah dan berdinamika demi menyebarkan virus-virus LoReSa. Selamat berkarya, para pengurus YDC Nasional yang baru.



Penulis: Agustina Lusiana (YDC-er) dan Rm. Ans. Inharjanto SCJ
Foto-foto bisa Anda saksikan di:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar