Syukur atas
50 tahun
Tahun 2014
merupakan tahun yang penuh dengan aneka syukur bagi Kongregasi SCJ, khususnya
Propinsi SCJ Indonesia. Pada tahun ini, Kongregasi SCJ mensyukuri 90 tahun
kehadirannya di Indonesia, sejak para misionaris pertama SCJ datang dan
berkarya di Tanjung Sakti, Sumatera Selatan. Selain itu, pada tahun ini
Propinsi SCJ Indonesia merayakan juga 40 tahun sebagai propinsi. Dan pada bulan
September 2014 ini juga Propinsi SCJ Indonesia akan menyelenggarakan Kapitel
Propinsi, yang merupakan kesempatan utama di mana Propinsi SCJ sebagai
keseluruhan “mencari kehendak Allah... melalui dialog yang terbuka” (Konst. SCJ
55). Sementara bagi Skolastikat SCJ di Yogyakarta, tahun ini pula dirayakan
usia 50 tahun. Sebuah tahun yang penuh syukur dan penuh rahmat.
Dalam rangka
merayakan syukur atas usia 50 tahun ini, Skolastikat SCJ berusaha untuk
merefleksikan diri dan berusaha membarui diri. Untuk membantu refleksi tersebut,
Panitia Pesta Emas Skolastikat SCJ mengangkat tema: Dipanggil Menjadi Nabi Cinta Kasih dan Pelayan Perdamaian. Tema ini
sejalan dengan tema yang diusung oleh Panitia Persiapan Kapitel Propinsi,
yakni: “SCJ Propinsi Indonesia menegaskan diri untuk menjadi nabi cinta kasih
dan pelayan perdamaian di jaman ini.” Dengan tema ini, baik Skolastikat SCJ
maupun Propinsi SCJ Indonesia hendak berupaya menggali kembali kharisma dan
panggilannya sebagaimana dikatakan dalam Konstitusi SCJ no. 7: “Pater Dehon
mengharapkan dari para religiusnya supaya mereka menjadi nabi cinta kasih dan
pelayan perdamaian manusia dan dunia dalam Kristus (bdk. 2Kor 5:18).”
Tema tersebut
diangkat dengan kesadaran akan realita yang ada di jaman ini, di mana terdapat
aneka tantangan di dalamnya. Dalam hidup berbangsa dan bernegara kita mengalami
tantangan di sekitar pelaksanaan demokrasi, pemberantasan korupsi, aneka
konflik, dan lain sebagainya. Dalam hidup bermasyarakat, kita pun mengalami
tantangan yang berkaitan dengan pluralitas, toleransi dalam hidup beragama,
dll. Demikian juga kita mengalami semakin pesatnya perkembangan teknologi
dengan segala macam dampak positif maupun negatifnya. Arus jaman ini tentunya
juga ikut berdampak pula bagi para anggota komunitas Skolastikat SCJ, yang sebagian
besar adalah para calon gembala Gereja di masa mendatang. Maka dari itu, dengan
mengangkat tema ini, seluruh anggota komunitas Skolastikat SCJ Yogyakarta
diajak untuk merefleksikan kembali panggilan dan perutusannya sebagai nabi cinta kasih dan pelayan perdamaian.
Aneka kegiatan untuk mengisi rasa syukur atas 50 tahun ini pun
dilaksanakan oleh seluruh anggota komunitas, baik secara rohani maupun dalam
aneka kegiatan fisik lain. Secara rohani, sejak Oktober 2013 diadakan Novena
selama 9 bulan menjelang puncak perayaan yang diadakan setiap Jam Kudus (malam
Jumat Pertama) di dua rumah (Skolastikat SCJ dan Visma Vijaya Praya). Selain
itu, Skolastikat SCJ juga mengadakan safari panggilan ke beberapa paroki: Kuasi
Paroki Pringgolayan (16 Februari 2014), Paroki Somohitan (16 Maret 2014),
Paroki Babadan (25 Mei 2014) dan Paroki Klodran – Bantul (15 Juni 2014). Pada
27 April 2014 diadakan Lomba PIA-PIR se-Sleman yang diikuti oleh perwakilan
PIA-PIR dari 12 paroki yang ada di wilayah Sleman. Perlombaan meliputi: koor,
lektor, mazmur, kuis kitab suci, dan berburu sahabat.
Pada 29 Mei 2014 diadakan Seminar “Jubah tak Harus buat Gerah”
bagi para biarawan-biarawati di DIY. Seminar ini diadakan di aula Skolastikat
SCJ dengan pembicara Sr Martha E. Driscoll OCSO (Abdis Pertapaan Gedono), Rm
Petrus Sunu Hardiyanto SJ (Provinsial SJ Indonesia) dan Bapak FX Supriharsono
(awam, salah satu alumni Skolastikat SCJ). Selain itu, Skolastikat SCJ juga
mengadakan kenduri bersama warga di sekitar Skolastikat SCJ pada 23 Juni 2014.
Sekitar 100 warga hadir dalam kenduri ini, yang sekaligus menjadi sarana
memperkenalkan kembali Skolastikat SCJ bagi masyarakat sekitar. Dan pada 24
Juni 2014 diadakan pula temu kangen bagi para alumni Skolastikat SCJ, baik yang
menjadi imam/biarawan maupun yang memilih jalan panggilan lain.
Dan sebagai puncak
perayaan syukur, diadakan perayaan Ekaristi pada 25 Juni 2014 yang dipimpin Mgr
Aloysius Sudarso SCJ. Hadir pula Mgr Andreas Henrisoesanto SCJ (Uskup Emeritus
Tanjung Karang), Rm Paulus Sugino SCJ (Anggota Dewan Penasihat Jendral), Rm
Andreas Madya Sriyanto SCJ (Propinsial SCJ Indonesia) serta puluhan imam SCJ
lain yang turut berkonselebrasi dalam perayaan Ekaristi itu. Hadir pula para
alumni awam yang pernah tinggal dan belajar di Skolastikat SCJ. Ratusan umat
lain pun turut hadir dalam perayaan syukur ini yang diadakan di lapangan
Skolastikat SCJ.
Bersambung:
Penulis: Fr St Sigit Pranoto SCJ
(Skolastik tinggal di VVP Jl. Wulung Papringan Yogyakarta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar