Rm. Agus Suyono SCJ (kiri) dan Rm. Adi Purnama SCJ (kanan) Misonaris di Taiwan bersama Pater Jendral SCJ |
Komunitas SCJ di Taiwan merupakan
entitas terkecil di dunia. Misi ini dimulai oleh Romo Alexander Sapto
Dwihandoko SCJ yang saat itu menjadi peopinsial SCJ Indonesia. Kini SCJ hadir
di Keuskupan Hshin Zhu.
Menurut Romo Agus Suyono SCJ, Uskup
Hshin Zhu, Mgr. John Lee sangat terkesan dengan Rm Sapto. Uskup meminta SCJ untuk memulai karya
di keuskupannya. “Surat dari propinsial mulai aktif begitu saya wisuda. Saya
masuk ke Migrant Center di keuskupan. Saya membantu advokasi untuk para migran
dari Indonesia. Saya menyiapkan dokumen-dokumen dalam Bahasa Inggris, Indonesia
dan Mandarin,” tutur Romo Agus ketika diberi kesempatan untuk berbicara saat
Pater Propinsial SCJ menyampaikan laporannya, Rabu (17/9).
Pater Jendral SCJ, Rm. Jose Ornelas SCJ |
Romo Agus menuturkan, selama empat
bulan ia bekerja di migrant center. Lalu ia menjadi pastor paroki di gereja
katedral selama empat tahun. Kini ia dan Romo Adi Susanti Purnama diserahi
tugas untuk mengelola sebuah paroki di pinggiran. Selain itu, Romo Agus masih
membantu keuskupan dalam Komisi Liturgi.
Meski ada sejumlah tugas yang mesti
dilakukan seperti pelayanan untuk lansia di panti jompo, advokasi untuk para
TKI, tugas utamanya adalah pastor paroki.
Ada sejumlah persoalan yang dihadapi
oleh umat dan masyarakat yang ada di parokinya. Sekularisme menjadi salah satu
masalah yang dominan dalam kehidupan masyarakat Taiwan. Hidup menggereja tidak
lebih hebat dari Indonesia. Umat yang dibaptis tahun 1970-an banyak yang
meninggalkan gereja, karena ekonomi yang semakin membaik.
Uskup Keuskupan Hsin Zhu, Mgr John Lee(kanan) bersama Pater Jendral |
Persoalan lain adalah pergeseran
nilai seperti soal keluarga, aborsi yang legal, lesbian, homoseksual, banyak
yang tdk mau menikah tetapi lebih suka hidup bersama. Hidup bersama dengan tidak menikah sudah
diterima mayarakat sebgaai hal yang biasa. Ada pula hidup bersama pranikah.
Keuskupan Hshincu membutuhkan
tenaga-tenaga dari SCJ. “Uskup mengusulkan ada tiga orang SCJ yang bisa bekerja
di paroki. Lebih bagus lagi kalau ada lima,” kata Romo Agus yang awalnya masuk
ke Taiwan sebagai mahasiswa ini.
Tentang
misi di Taiwan, Pater Propinsial mengatakan
bahwa misi ini lebih baik menjadi misi internasional. Karena itu,
diperlukan kerjasama dengan Distrik India, Regio Philipina dan Distrik Vietnam.
**