"Iblis
tidak tidur. Dia akan berusaha sekuat tenaga mengerahkan pasukannya dan dia
tidak akan melewatkan kesempatan untuk menemukan jalan. Dia tahu semua
kelemahan kita dan mengeksploitasinya. Sayangnya, ia memiliki banyak kartu truf
di tangannya yaitu kelemahan kita.
Dia mengambil satu per satu kelemahan itu, ada yang lemah dalam sensualitas, yang lain kecemburuan, yang lain kemalasan, lainnya lagi dengan kesombongan. Dia memanfaatkan keputusasaan dan kayalan-kayalan kita. Dia memprovokasi situasi. Dia berusaha semakin mengancurkan panggilan (iman) yang terancam hilang / lemah.
Kita tidak melawannya dengan sungguh-sungguh. Kita tidak tahu bagaimana menggunakan senjata kita melawan iblis: Doa, pemeriksaan batin, kewaspadaan, matiraga."
Dia mengambil satu per satu kelemahan itu, ada yang lemah dalam sensualitas, yang lain kecemburuan, yang lain kemalasan, lainnya lagi dengan kesombongan. Dia memanfaatkan keputusasaan dan kayalan-kayalan kita. Dia memprovokasi situasi. Dia berusaha semakin mengancurkan panggilan (iman) yang terancam hilang / lemah.
Kita tidak melawannya dengan sungguh-sungguh. Kita tidak tahu bagaimana menggunakan senjata kita melawan iblis: Doa, pemeriksaan batin, kewaspadaan, matiraga."
(NOTES QUOTIDIENNES, IV, 4v-5r)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar