Rabu, 01 Juli 2015

Pelantikan Rektor UNIKA MUSI CHARITAS

Mimpi Keuskupan Agung Palembang untuk memiliki Universitas Katolik sendiri akhirnya terwujud dengan disetujuinya oleh merger atau penggabungan STTdan STIE Musi serta STIKES Perdaki Charitas membentuk Universita Katolik Musi Charitas. Kerja sama yang indah antara Keuskupan Agung Palembang dengan Kongregasi SCJ dan FCh. 


Tanggal 25 Juni 2015, telah di dilantik dan diambil sumpah Rektor Universitas Katolik Musi Charitas yang pertama untuk masa jabatan 2015 s/d 2019. Rektor pertama dipercayakan kepada bapak Slamet Santoso Sarwono, MBA., DBA. Dihadapan Bapak Uskup Mgr. Al. Sudarso SCJ, Ketua Yayasan Rm. Alexander Sapto Dwihandoko SCJ dan segenap jajaran yayasan serta tamu undangan, Doktor Slamet mengucapkan sahadat panjang para rasul dan sumpah jabatan sebagai Rektor.  

Dalam kesempatan perayaan Ekaristi yang mengawali upacara pelantikan Rektor ini, Bapa Uskup menyampaikan homilinya, bahwa dalam perayaan Ekaristi ini kita meminta kepada Tuhan agar UNIKA Musi Charitas ini selamat, serta Rektor yang baru senantiasa disertai Tuhan dan selamat, sesuai dengan namanya. Bapa Uskup juga berharap agar UNIKA yang baru terbentuk ini tetap membawa semangat keterpihakan kepada orang yang miskin.

Sementara Rm. Sapto SCJ, ketua yayasan Musi Charitas, dalam sambutannya menghaturkan terima kasih kepada semua pihak yang berkerja keras sehingga terwujudnya Universitas Katolik ini, juga menghaturkan terima kasih kepada Universitas Atmajaya Yogyakarta serta yayasan Slamet Riyadi Yogyakarta yang telah meminjamkan Putra Terbaiknya untuk menjadi Rektor UNIKA Musi Charitas ini. Beliau juga mengatakan bahwa upacara hari ini merupakan tahapan awal sebelum Grandlaunching UNIKA Musi Charitas  yang akan diadakan tanggal 25 Juli 2015 nanti.

Sementara Bapak Slamet sendiri dalam sambutannya merasakan syukur dan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya dan juga menyampaikan rasa keprihatinan yang mendalam dengan apa yang terjadi dengan dunia pendidikan serta kehidupan masyarakat Indonesia pada umumnya. Penduduk Indonesia saat ini telah mencapai 250 juta, namun dalam event olah raga seperti SEA Games yang baru saja berlangsung di Singapura, Indonesia hanya mampu menduduki peringkat ke 5 setelah Thailand, Singapura, Vietnam, dan Malaysia, padahal jumlah penduduk kita yang terbanyak. Pak Slamet ingin menggambarkan situasi saat ini, kompetisi yang adil dan bermartabat, yang juga terjadi dalam dunia pendidikan. Pak Slamet mengajak semua saja yang terlibat untuk bersama-sama bekerja sama dan berkomitmen untuk membangun dan mengembangkan Universitas Katolik yang kita idamkan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar