Kamis, 22 September 2016

RIP. Rm. Nicolaus Van Steekelenburg SCJ


Misa Requiem Pater Nicolaus van Steekelenburg SCJ Misionaris dari Belanda di Indonesia. Wafat di Nijmegen Nederlan, 31 Agustus 2016. Di Makamkan di Makam Biara di Nijmegen Nederlan tanggal 06 September 2016. Misa Arwah untuk Pater Nico SCJ juga diselenggarakan di Gereja Hati Kudus Yesus Palembang tanggal 07 September 2016 dengan konselebran utama Mgr. Al. Sudarso SCJ.
Di bawah ini sharing yang dituliskan oleh  Br. Vincen Dalijan SCJ dari Roma yang menghadiri pemakaman Rm. Nico SCJ di Nijmegen Nederlan.

SANG MISIONARIS SEJATI PERGI DENGAN SENYUM


Hari Senin siang sampai di komunitas Nijmegen, saya langsung menuju ke sebuah ruangan kecil, dimana padre Nicolaus Arnoldus Carolus van Steekelenburg SCJ di baringkan. Aku terdiam memanjatkan doa dalam hati beberapa saat. Di ruang kecil dan dingin tersebut padre Nico hanya ditemani oleh 4 lilin yang bernyala, beberapa karangan bunga serta diatas petinya tertata rapi sebuah piala, stola dan salip kebangkitan. Beberapa kali ku sempatkan menemani dalam keheningan disamping peti padre Nico sampai menjelang misa arwah dimulai. “Dikau adalah misionaris sejati padre Nico, pantaslah bahwa dirimu selalu merindukan tanah misi Indonesia.” Pastilah padre Nico dengan senyumnya yang manis, bersatu dalam surga abadi bersama para kudus di surga.

Hari Selasa, mulai pukul 14.00, sudah banyak para konfrater SCJ, kenalan, kelompok / paguyuban keluarga misionaris dan keluarga besar padre Nico telah datang, bahkan ada beberapa teman dan kenalan padre Nico, juga hadir yang fasih berbahasa Indonesia. Dalam obrolan sambil minum kopi dan teh hangat sebelum misa kudus,  nama padre Nico menjadi buah pembicaraan. Secara khusus mereka menceritakan pengalamannya waktu bertemu dan membantu padre Nico saat menjadi gembala umat di Bengkulu. Banyak kenangan suka cita dari teman-teman padre Nico, yaitu saat ikut berkunjung bersama padre Nico dalam pelayanan ke daerah-daerah di wilayah Bengkulu.
Tepat pukul 14:30 perayaan misa dimulai, diawali dengan prosesi peti serta para selebran menuju ke kapel komunitas SCJ di Nijmegen. Kapel komunitas penuh, selain itu juga ruangan di dekat kapel komunitas juga terpakai walaupu tidak penuh. Di luar kapel komunitas di pasang sebuah monitor besar supaya para rekan dan kenalan padre Nico yang hadir saat misa kudus di luar kapel bisa mengikuti jalannya perayaan ekaristi seperti di dalam kapel. Cukup lumayan banyak yang hadir sekitar 150 orang, yang terdiri dari para konfrater, kenalan, kelompok keluarga misionari dan keluarga besar dari padre Nico. Selain itu hadir juga 2 suster FSGM Indonesia dari Denekamp. Hadir pula seorang ibu  ( awam ) yang mewakili dari para suster Charitas di Rosendal serta dua keluarga yang asalnya dari Baturaja namun sudah menetap di Belanda. Perayaan ekaristi dipimpin oleh padre W Halters ( rektor komunitas Nijmegen ). Dalam kata pembukaannya padre Halters intinya mengatakan “ selamat datang kepada para hadirin semua dari berbagai tempat yang tentunya mencitai dan mengenal padre Nico. Kita semua menyatukan doa serta menghantar padre Nico ke peristirahatan yang terakhir. Kita semua merasa kehilangan, terutama keluarga besar serta secara khusus provinsi SCJ Indonesia yang sangat mencitai padre Nico. Dalam memimpin misa padre W. Halter didampingi oleh padre J de Rooij ( provinsial Belanda ), padre G.Zwaard dan padre H. Baart.
Padre G. Zwaard dalam homolinya menekan “ Sakit ataupun kematian pastilah tidak akan mau alami bagi setiap orang. Demikian juga padre Nico. Namun padre Nico sewaktu mengalami sakit tidak pernah tampak mengeluh, dia hanya merasa tidak ada tenaga dan gampang capek atau kelelahan. Bahkan dihari-hari yang sangat sulit, dimana padre Nico tidak bisa makan lagi, beliau tidak mau dipasang infus, bahkan asupan makanan yang dimasukan melalui selang. Beliau sudah pasrah dihadapan Tuhan. Selain itu padre G. Zwaard juga mensharingkan kegigihan padre Nico dalam pelayananan selama masaperutusan yang dipercayakan melalui provinsi kepadanya. Mulai dari Baturaja, Bengkulu, rektor Palembang, ekonom keuskupan Agung Palembang serta pelayanan untuk orang sakit di rumah sakit Charitas Palembang. Dalam pelayanannya bagi orang sakit di Charitas Palembang beliau jalanan dengan suka cita untuk menjumpai kepada siapa saja yang membutuhkan uluran kasih. Beliau melayani secara total untuk orang sakit bahkan pada masa sakitnya sendiri, padre Nico masih berusaha untuk melayani. Selain itu padre Zwaard juga menceritakan pengalaman padre Nico saat bertugas di Bengkulu. Kata padre Zwaard, “ Padre Nico benar-benar mengalami sebagai misionaris selama bertugas di Bengkulu “. Beliau mengunjungi atau pelayanan ke stasi-stasi kecil bisa 4-5 hari. Beliau bangga karena Bengkulu berkembang dan tumbuh pesat umatnya. Bahkan benih-benih panggilan juga tumbuh dari Bengkulu, banyak yang menjadi biarawan biarawati dan juga imam. Bahkah diperkuat juga atas sharing dari adiknya padre Nico, yang menceritakan pengalamannya di Bengkulu, dan padre Nico ternyata menulis sebuah buku tentang pelanyanannya selama tugas Bengkulu dan dibukukan oleh keluarganya dalam bahasa Belanda. Ini semua atas penyertaan Roh Kudus.
Setelah perayaan ekaristi selesai, selanjutnya diadakan prosesi ke makan SCJ yang dipimpin oleh padre J de Rooij ( provinsial Belanda ). Di pemakaman tidak begitu banyak yang hadir, sebagian mereka tinggal di komunitas SCJ Nijmegen. Padre Nico selamat jalan. Doakan kami para konfratermu yang masih berziarah dalam perutusan dimanapun berada. Jasamu besar dan selalu dikenang di keuskupan Agung Palembang. Selamat jalan, doa kami menyertai dalam perjalananmu  menuju ke rumah Bapa di Surga.


  Oleh. Br. V. Dalijan SCJ dari Roma Italia



foto-foto bisa Anda lihat di: RIP Rm. Nico SCJ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar