Kamis, 20 November 2014

Ziarah : Menimba dan Membagikan Rahmat (1)


Para Novis-Postulan berada di Makam para Misionaris di Cimahi


Gereja bagai bahtera mengarungi jaman, mengarahkan haluannya ke pantai seberang. Mengamuklah samudera dan badai menderu. Gelombang jaman menghempas dan sulit ditempuh. Penumpang pun bertanyalah selagi berjerih, berapa lagi jauhnya labuhan abadi?.......


Sepenggal lagu di atas menggambarkan Gereja Umat Allah, yang melakukan peziarahan di dunia dalam arus zamannya. Aneka rupa gelombang menghempasnya. Siapa dapat bertahan akan sampai pada tanah air surgawi. Dalam KGK No 2691 dituliskan, Ziarah-ziarah mengingatkan bahwa kita di dunia ini sedang berada dalam perjalanan menuju surga. Sejak dahulu kala ziarah itu sangat tepat untuk pembaharuan doa. Tempat-tempat kudus bagi para penziarah adalah tempat yang sangat cocok untuk mencari sumber-sumber hidup, untuk menghidupkan bentuk-bentuk doa Kristen "sebagai Gereja". Tradisi  iman inilah yang juga menghantar kami Komunitas Postulat-Novisiat SCJ St. Yohanes Gisting melakukan peziarahan. pelaksanaannya dilakukan pada tanggal 6-10 November 2014. kami menyebutnya dengan “Ziarek” (ziarah, aksi panggilan dan reksreasi). Ziarek ini tetap dalam suasana formasio, ada hal-hal yang harus direnungkan bagi sebagai pribadi maupun sebagai formandi. Oleh sebab itu setiap pribadi diberi beberapa pertanyaan refleksi yang akan direnungkan selama berziarah. Adapun tempat yang kami kunjungi adalah Pemakaman Belanda Leuwi Gajah, Cimahi.  Seminari Stella Maris, Bogor. Biara Suster-Suster FMM (tempat Pater Dehon merayakan Misa Malam Natal dan mnignap sewaktu berkunjung di Indonesia, yang dulu merupakan Biara Suster-Suster Ursulin). Komunitas Suster-suster FCh, Rumah SCJ Jakarta, dan tugas koor di paroki-paroki tempat SCJ berkarya di Keuskupan Agung Jakarta. Selama di Jakarta kami menginap di Wisma KWI – Pondok Labu.

Para Novis-Postulan berada di Makam para Misionaris di Cimahi

Pada hari Jum’at, 7 November 2014, Kami pergi ke Pemakaman Belanda Leuwi Gajah, di Cimahi sebagai tempat ziarah. Di tempat ini dimakamkan 9 Romo dan 2 Bruder Misionaris dari Belanda. Mereka meninggal pada masa penjajahan Jepang di Indonesia. Mereka meninggal sebagai seorang Misionaris. Kami mencoba  untuk mengenang kembali usaha mereka dalam menghadirkan dan meluaskan Kerajaan Hati Kudus dan memperkenalkan Kongregasi SCJ di Indonesia. Mereka memulai pekerjaan mulia di Bumi Pertiwi Indonesia. Kami datang memohon doa restu dari mereka untuk meneruskan karya yang telah mereka mulai. Pondasi telah ditanam kini tinggal mendirikan bangunan serta mengembangkannya hingga selesai. Kami juga merayakan Ekaristi di komplek pemakaman ini.  

Selesai berziarah, kami melanjutkan perjalanan ke Seminari Stella Maris, Bogor. Kami berjumpa dengan para Formator dan Seminaris dari pukul 18.00 -19.24 Perjumpaan yang singkat kami harapkan mampu memberikan peneguhan bagi panggilan kami dan mereka. Mereka diajak berdinamika dengan musik dan sharing. Tujuan utama yaitu memperkenalkan Kongregasi SCJ kepada mereka, tentang pendiri kongregasi, spiritualitas dan ritme kehidupan masa postulat dan novisat. Mereka begitu antusias dalam menyambut kami dan memberikan pertanyaan seputar kongregasi. Kami berharap perjumpaan ini mampu menarik banyak seminaris untuk bergabung dengan Kongregasi SCJ. Selanjutnya, kami melanjutkan kunjungan ke Biara Suster-Suster FMM. Kami disambut dengan hangat oleh para suster. Kunjungan kami dimulai dengan makan malam bersama para suster di Ruang Makan Biara. Kemudian dilanjutkan dengan Ibadat Completorium (ibadat penutup hari) di Kapel Susteran tempat Pater Dehon dulu merayakan Ekaristi malam Natal. Tidak hanya itu kami juga diajak untuk mengunjungi ruang tidur yang dulu digunakan oleh Pater Dehon, yang dijaga dengan baik. Setelah selesai berkunjung kami melanjutkan perjalanan kembali ke Jakarta.

dilaporkan oleh: fr. Cyprianus Wedha Anggara (Novis SCJ)


Bersambung....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar