Pak Eddy Suwanto |
Tak terasa kegiatan bakti sosial (baksos)
Akupunktur yang dilakukan oleh Bpk Eddy Suwanto di Skolastikat SCJ dan beberapa
tempat di sekitar Yogyakarta telah berjalan selama 4 tahun. Kegiatan ini
bermula dari bencana letusan Gunung Merapi pada tahun 2010, di mana ada begitu
banyak pengungsi dan relawan yang membutuhkan bantuan. Berkat undangan dari Rm
Purwanto SCJ, Eddy Suwanto atau yang akrab dikenal dengan Eddy Gundul ini pun
ikut menyumbangkan kemampuannya sebagai terapis
akupunktur.
Sejak saat itu, Baksos Akupunktur
terus berjalan secara rutin satu bulan sekali. Berarti pula, satu bulan sekali
Eddy Gundul harus bolak-balik dari Gresik (Surabaya), tempat tinggalnya ke
Yogyakarta. Namun ia tak sendirian. Eddy Gundul biasanya dibantu oleh beberapa terapis akupunktur lain yang secara
sukarela ikut terlibat untuk berbagi berkat bagi mereka yang sakit dan ingin
menjaga kesehatan.
Seorang frater SCJ sedang diterapy |
Secara rutin, Skolastikat SCJ
menjadi tempat untuk pelaksanaan Baksos Akupunktur ini. Selain itu, Baksos
Akupunktur juga dilaksanakan di Perkampungan Sosial Pingit Kotabaru,
bekerjasama dengan komunitas Kolese Ignatius (SJ). Beberapa paroki, seperti
Paroki Keluarga Kudus Banteng (yang berada di depan Skolastikat SCJ) pun beberapa
kali mengundangnya untuk melaksanakan Baksos Akupunktur ini.
Pengobatan Akupunktur ini
merupakan salah satu bentuk pengobatan alternatif. Sesuai asal katanya, acupunture (Latin: Acus = jarum dan puncture= menusuk),
cara pengobatannya adalah dengan menusukkan jarum pada titik-titik di tubuh
pasien. Lama penusukan biasanya 15-30 menit per pasien.
Dan selama 4 tahun ini, setiap
baksos dilaksanakan ada sekitar 20-30 pasien yang secara rutin datang berobat.
Mereka terdiri dari para romo, frater, bruder, suster dan umat di sekitar
Skolastikat SCJ atau pun paroki-paroki yang ada di Yogyakarta. Pasien biasanya
datang dengan aneka keluhan penyakit. Ada juga yang sekadar ingin menjaga daya
tahan tubuh supaya tetap terjaga kesehatannya.
Setiap kali mengadakan Baksos,
Eddy Gundul tidak memungut biaya dari pasiennya. Sebab itu, kegiatan ini
menjadi sarana berbagi berkat yang dilakukannya bersama teman-temannya. Dan selama
4 tahun ini, Baksos Akupunktur menjadi sarana berbagi berkat bagi sesama yang
menderita. (St Sigit Pranoto SCJ)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar