Selasa, 18 Agustus 2015

17-AN ALA SKOLASTIKAT SCJ





Selalu ada cara yang berbeda dalam memperingati peringatan ulang tahun KemerdekaanRepublik Republik Indonesia. Tahun ini Bangsa kita tercinta, genap memperingati usia yang ke 70. Bukan usia yang muda lagi, banyak hal yang telah dicapai. Namun banyak pula hal yang masih perlu diperbaiki demi kemajuan bangsa. Serangkaian doa juga dipanjatkan guna memohon berkat bagi kesejahteraan bangsa. Komunitas Skolastikat SCJ Yogyakarta juga memanjatkan doa dalam tirakatan 17 Agustus di Taman Skolastikat SCJ (16/8). 



Malam tirakatan diawali dengan doa pembuka dan dilanjutkan bacaan dari 1 Petrus 2:13-17. Sebelum memasuki renungan kemerdekaan, para Frater dan Romo diajak untuk menyaksikan sebuah video singkat mengenai kecintaan seorang anak pada bangsa tercinta yang rela bekerja keras demi membeli bendera Merah Putih. Dalam renungan malam 17 Agustus, Fr. Adit SCJ mengajak agar kita berani melawan segala bentuk tindakan yang berlawanan dengan nilai-nilai keIndonesiaan. Memang tidak dapat dipungkiri dengan perkembangan budaya global dapat mengikis nilai-nilai nasionalisme, namun dengan saling bergandengan tangan dan menyatukan hati. Maka akan terwujud Indonesia yang harmonis dan bsersatu padu.

Keesokan harinya, acara pagi dibuka dengan perayaan ekaristi dalam rangka Hari Kemerdekaan RI,  di Kapel Skolastikat SCJ yang dipimpin oleh Rm. FX. Tri Priyo Widarto SCJ. Dalam homilinya Rm. Priyo mengatakan “hedaknya kita semakin bertanggung jawab dengan adanya kebebasan. Hidup didalam komunitas yang memiliki banyak peraturan menjadikan kita semakin terbantu untuk menghayati nilai-nilai hidup bersama, bukannya mempersulit,” ungkpanya.

Setelah perayaan ekaristi dilanjutkan dengan upacara bendera 17 Agustus. Ada nuansa yag berbeda dalam upacara bendera di Skolastikat SCJ, para petugas menggunakan pakaian yang unik dan pemimpin upacara menggunakan kostum tentara yang membawa pedang. Kemeriahan berlanjut dengan berbagai perlombaan yang digelar, seperti lomba  voly tutup kain, lomba makan krupuk, lomba pecah balon, lomba makan kue ketawa, lomba mencari koin,  lomba makan pepaya dan lomba panjat bambu.Para Frater dibagi dlaam 4 kelompok yang dibagi sama rata antara komuitas Skolastikat dan Komunitas Papringan. Para frater dengan semangat dan antusias mengikuti perlombaan ini. Para supporter masing-masing tim juga tak henti-hentinya meneriakan yel-yel dan menyemangati anggota tim yang sedang bertanding. Harapannya dengan mengikuti perlombaan ini semakin dapat menanamkan rasa nasionalisme, semangat rela berkorban bagi sesama dan kerjasama dalam komunitas.

Oleh Fr. Maxi Leo SCJ
 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar