Jumat, 21 Agustus 2015

Temu Akbar Dehonian Family Propinsi SCJ Indonesia

“Untuk Dia aku hidup, untuk Dia aku mati”



Selama 3 hari (14-16 Agustus 2015), Propinsi SCJ Indonesia mengadakan Temu Akbar Dehonian Family di RR La Verna, Padangbulan, Lampung. Kegiatan ini diikuti oleh utusan dari kelompok: SCJ, CM (Compagnia Missionaria), Keluarga Dehonian (Alumni Skolastikat SCJ/eks-SCJ, kerabat SCJ dan keluarga para SCJ), dan YDC. Mereka datang dari Jambi, Palembang, Belitang, Lampung, Jakarta dan Yogyakarta.

Rm Agus Setyoaji PS SCJ dalam sambutannya mewakili panitia menyatakan bahwa acara ini merupakan upaya untuk semakin dapat menghidupi kharisma Pater Dehon. “Pada tanggal 12 Agustus kemarin, kita memperingati wafat Pater Dehon. Kita menggunakan moment ini untuk pertemuan supaya kita semakin dapat menghidupi kharisma Pater Dehon,” ungkapnya

Temu akbar ini merupakan kegiatan yang pertama kali diadakan. Maka, sebagaimana dikatakan Rm Agus, tujuan dari acara ini supaya menjadi cikal bakal berkembangnya spiritualitas yang diwariskan oleh Pater Dehon.

Rm Madya Sriyanto SCJ, Pater Propinsial SCJ Indonesia juga menegaskan hal yang serupa. Menurutnya, ide pertemuan ini muncul pada akhir tahun lalu (2014). Sudah ada pertemuan-pertemuan sebelumnya di dalam masing-masing kelompok seperti Keluarga Dehonian di masing-masing wilayah, YDC, dll. Dari sana terpikir ide untuk bisa mewadahi aneka kelompok itu. Rm Madya juga menggarisbawahi bahwa temu akbar ini tidak dimaksudkan dalam arti banyaknya peserta, melainkan dari segi elemennya yang beragam. Setiap elemen mengutus perwakilan dalam kegiatan ini.
 

“Diharapkan bahwa kegiatan ini dapat menjadi wadah untuk saling mengenal satu sama lain. Dan akhirnya pula kita dapat memikirkan apa yang dapat kita buat bersama. Bagi kami, SCJ, kami ingin membagikan kekayaan rohani yang kami miliki dan warisi dari Pater Dehon,” ungkap Rm Madya.

Dalam pertemuan ini, para peserta diberi aneka masukan seputar SCJ dan spiritualitas SCJ yang dibagi dalam 2 sesi. Sesi I diisi oleh Rm Madya Sriyanto SCJ yang memberikan materi tentang Keluarga Dehonian. Pada sesi ini Rm Madya memaparkan kembali latar belakang dan sejarah SCJ, spiritualitas SCJ, karya SCJ dan keluarga Dehonian.



Dalam sesi II, yang diisi oleh Rm Yudis SCJ, para peserta diajak untuk kembali mengenal kembali profil dan spiritualitas Pater Dehon, Jejak Rohani (Iter Formativo) dan kesepakatan Cagayan. Secara garis besar, pada sesi ini peserta diajak untuk memikirkan langkah apa yang dapat dibuat untuk ditindaklanjuti pada waktu selanjutnya.

Dalam pertemuan ini, para peserta juga diajak untuk memikirkan bersama langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mewariskan semangat dan spiritualitas SCJ. Para peserta yang dibagi menurut kelompok asal/wilayah (Lampung, Palembang, Jambi, Belitang, Yogyakarta, dan Jakarta) diajak untuk mendiskusikan 3 hal: situasi di wilayah setempat, brainstorming ide-ide yang muncul untuk implementasi spiritual path di wilayah masing-masing dan nasional, serta harapan dan kebutuhan untuk pengembangan. Disepakati bahwa sebagai tindak lanjut dari pertemuan ini para peserta akan menyosialisasikan pada anggota yang lain di masing-masing wilayah dan kelompok.
 

  

Dalam sambutan akhirnya, Rm Madya berharap agar nilai-nilai spiritual yang telah dipaparkan dalam pertemuan ini dapat diimplementasikan dalam kehidupan masing-masing. Ia juga berharap agar melalui pertemuan ini setiap peserta tidak menjadi kelompok yang terpisah dari anggota Gereja yang lain.

“Saya mengingatkan supaya kita tidak membuat grup atau kelompok elit yang terpisah dari kehidupan menggereja. Kita tidak ingin membentuk suatu kelompok tandingan dengan struktur yang ketat, jelas dan terpisah dari yang lainnya. Maka kalau ingin menjadi anggota YDC yang sungguh-sungguh, berarti juga menjadi OMK yang sungguh-sungguh pula. Menjadi keluarga Dehonian yang baik, tentu juga harus menjadi warga kring dan lingkungan yang baik,” ungkap Rm Madya SCJ.

Seluruh rangkaian acara ditutup dengan berziarah bersama ke makam Mgr Hermelink SCJ di pemakaman Pringsewu. 




Dilaporkan oleh: fr. Sigit Pranoto SCJ (frater yang bertugas di KOMSOS Keuskupan Agung Palembang)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar