Romo Husodokaryo, si penjual es itu telah tiada. Beliau di panggil Allah Bapa disurga 15 februari 2011 di RS. Myria RRGN Km.7 Palembang.
Roosman lahir di Metro pada 7 Maret 1942 merupakan putra bungsu dari tujuh bersaudara pasangan Zacharias Saring Karyadinama dan Elizabeth Wantinem, pada waktu itu beralamat di Tempuran No.15b Metro. Sehari sesudah kelahirannya, yaitu tanggal 8 Maret 1942 Roosman kecil dipermandikan di Paroki Hati Kudus Yesus Metro oleh Pastor Boeren SCJ dengan mengambil nama pelindung Santo Stanislaus.
Ketika berusia 11 tahun, tepatnya pada 8 Oktober 1953, di gereja yang sama yaitu paroki Hati Kudus Yesus Metro 8 Oktober 1953 Roosman menerima Sakramen Penguatan.
Pagi sekolah, sore hari sepulang sekolah berjualan es di pasar di sekitar rumahnya, itulah yang ia jalankan selama menimba ilmu sekedar untuk meringankan biaya sekolah sehingga bisa lulus SR Xaverius Metro tahun 1955.
Cita-cita untuk menjadi pastor sudah sejak kecil dan keinginannya itu ia nyatakan dengan melanjutkan pendidikan ke Seminari Santo Paulus tahun 1955 sampai tahun 1962 dan selama pendidikan di Seminari Santo Paulus Palembang mendapat ijasah SMP Negri tahun 1958 dan ijazah SMA Negri tahun 1962.
8 Maret 1961 ketika masih di Seminari Menengah St.Paulus Palembang, ia mengajukan permohonan kepada pater Propinsial “untuk ikut serta memasuki Biara Imam Serikat Hati Kudus yang mana sesuai dengan hasrat dan tjita-tjita panggilanku untuk menjadi Imam ala Conggregatio SCJ”. Permohonan tersebut dikabulkan dan menjalani masa postulat 08-07-1961 dan masa Novisiat 07-09-1961 di Novisiat St.Yohanes Gisting. Kebiasaan menambah nama dan mengganti nama ketika memasuki biara juga ia ikuti juga, yaitu dengan menambah nama Husodokaryo dan mengambil nama biara Alphonsus de Ligouri.
Masa pembinaan di Novisiat diakhiri mengikrarkan kaul pertama pada 08-09-1962 dan melanjutkan studi filsafat dan teologi di Yogyakarta.
Ketika masa pendidikan di Yogyakarta, pada tahun 1965 an dalam situasi tanah air yang tidak menentu, para frater juga mendapatkan tugas giliran ronda malam. Sehingga para frater selain siap siaga dalam hal studi, doa serta ulah sempurna juga tidak lupa ikut mengintegrasikan tenaga alakadarnya kepada masyarakat termasuk juga Frater Roosman.
08-09-1966 di Skolastikat SCJ Yogyakarta mengikrarkan kaul kekal dilanjutkan dengan pelantikan Lektor Akolit oleh Kardinal Darmoyuwono Pr, sedangkan tahbisan diakon ia terima pada 25-08-1971 di Tanjungkarang oleh Mgr.A. Hermelink Gentiaras SCJ
Frater dengan nama lengkap Stanislaus Roosman Husodokaryo SCJ ini ditahbiskan menjadi imam pada 03-12-1971 di Gereja Hati Kudus Yesus Metro oleh Mgr.A.Hermelink Gentiaras SCJ
Semasa hidupnya Romo Roosman, pernah berkarya dalam berbagai bidang karya, antara lain:
01-01-1972 menjadi Guru Seminari menengah St.Paulus Palembang
01-12-1972 melayani stasi-stasi di Paroki Kabar Gembira Kotabumi
01-11-1977 melayani stasi-stasi di Paroki Kristus Raja Tanjungkarang
01-02-1980 melayani stasi-stasi di Paroki St.Paulus Kotagajah
01-04-1980 mendapat kesempatan untuk studi di Roma bersama dengan mengambil
kursus-kursus yang dilaksanakan di Angelicum Universita S.Tomaso Roma
01-10-1981 kembali ke tanah air selesai studi mendapat tugas baru sebagai Pastor
kepala paroki St.Yusup Pringsewu dan diangkat sebagai Koordinator
Pankat, Panlit dan PanKKS (Komisi Kateketik, Liturgi dan Kitab Suci) keuskupan
25-07-1986 Pindah tugas ke Sidomulyo sebagai pastor paroki
12-01-1988 pindah tugas ke Paroki St.Maria Tugumulyo Musirawas dan menjalankan
tugas pelayanan penyuluhan, bimbingan dan pembinaan kerohanian
keagamaan umat katolik di Kabupaten Musi Rawas khususnya di tempat-
tempat transmigran.
30.07.1992 Pindah tugas dari Tugumulyo ke Paroki Hati Kudus Palembang sebagai
pastor pembantu dengan tugas lain mengajar Agama di UNSRI dan mengajar
bahasa Latin di seminari st Paulus
23-01-1995 Sebagai Pastor Kepala Paroki St.Maria Ratu Rosario Seberang Ulu
05-09-2004 Rumah Damai Dehon dengan tugas pastoral kategorial dan melanjutkan
tugasnya sebagai dosen MDP, mengajar di Seminari dan Ekumene serta
Forum Komunikasi antar Umat Beragama.
Tugas ini ia jalankan sampai akhir hidupnya 15 Februari 2011. Selamat jalan Romo Roosman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar